Sabtu, 26 April 2014

Presiden Atletico Madrid: Thibaut Courtois Belum Pasti Tampil Kontra Chelsea

Presiden Atletico Madrid Enrique Cerezo masih belum memberikan lampu hijau bagi Thibaut Courtois untuk bermain melawan Chelsea di semi-final Liga Champions pada akhir April mendatang.

Sebelumnya, UEFA melegalkan Courtois untuk bermain melawan klub induknya itu setelah ada klaim dari Cerezo yang menyebut ada halangan dalam kontrak peminjaman sang kiper. Atletico disebutkan wajib membayar uang sekitar £5 juta kepada Chelsea jika ingin memainkan Courtois melawan The Blues.  

Dan kini Cerezo kembali mengutarakan pernyataan yang membuat kondisi Courtois masih dalam tanda tanya. “Saya rasa dia akan bermain melawan Chelsea, tapi hal itu hanya akan terjadi jika kami saling sepakat dengan mereka [Chelsea],” ujarnya.

“Kami adalah pria dewasa dan kami selalu meneliti apapun yang kami tandatangani. Courtois adalah pemain Chelsea dan kami sedang mencoba untuk menambah masa peminjamannya lagi."

"Saya rasa dia akan bermain, tapi sekali lagi jika kami sudah bersepakat. Jika dia tak jadi bermain, maka [Daniel] Aranzubia yang akan tampil,” tambahnya.

Tiago: Thibaut Courtois, Kiper Terbaik Dunia

Gelandang Atletico Madrid Tiago Mendes menyanjung rekan setimnya, Thibaut Courtois, sebagai kiper terbaik dunia saat ini.

Seperti yang diketahui, Courtois memperkuat Atletico dengan status pinjaman dari Chelsea, dan kiper asal Belgia itu akan menghadapi The Blues di semi-final Liga Champions, di mana leg pertama akan digelar dini hari nanti.

"Dia yang terbaik di dunia untuk saat ini sejauh yang saya tahu," ujar Tiago. "Dia telah memberikan keamanan luar biasa kepada tim.

"Dia hanya seorang bocah tetapi jika Anda melihat bagaimana dia memenuhi seluruh gawang, itu akan membuat Anda merasa tenang.

"Anda tahu dia akan menyambut semua umpan panjang dan dia memenangkan tim dengan penyelamatannya. Dia selalu melakukan penyelamatan gemilang yang mengubah pertandingan. Bagi kami, dia nomor satu."

Diego Ribas: Thibaut Courtois Bakal Bersinar Kontra Chelsea

Playmaker Atletico Madrid Diego Ribas optimistis Thibaut Courtois akan tampil maksimal kala berhadapan dengan Chelsea di leg pertama semi-final Liga Champions, Rabu (23/4) dini hari WIB nanti.

Dalam partai yang dilangsungkan di Vicente Calderon tersebut, Courtois -- yang merupakan pemain pinjaman dari Chelsea -- dipastikan akan tampil melawan klub induknya itu setelah UEFA mencabut klausul kontrak yang menyebut Rojiblancos harus membayar The Blues sejumlah uang jika memainkan kiper Belgia itu.

“Hal tersebut tidak menjadi masalah bagi kami,” ujar Diego kepada El Mundo. “Courtois, seperti biasanya, sangat kalem. Dia siap bermain dan akan tampil gemilang pada partai nanti. Courtois adalah contoh seorang profesional sejati, meski dia masih sangat muda.”

Selain itu, gelandang asal Brasil ini juga membicarakan kondisi terkininya di Atletico.

“Saya membuat keputusan yang sangat bagus untuk bergabung ke Atletico secara permanen. Senang bisa terlibat dalam sebuah momen yang spesial ini. Tim ini telah berkembang sangat pesat. [Diego] Simeone adalah pelatih terbaik. Tim dan pelatih saat ini tampak lebih kuat dari sebelumnya,” tambahnya.

“Saya sendiri nyaman bermain di posisi manapun karena tim ini tampil baik di mana sistem permainan kami bekerja dengan sempurna. Rasa cinta saya yang saya tunjukkan ke klub ini sudah sangat jelas, dan akan tetap seperti ini,” pungkasnya.  

Karl-Heinz Rumenigge: Allianz Arena Neraka Bagi Real Madrid

CEO Bayern Munich Karl-Heinz Rummenigge, menegaskan pihaknya akan mengubah Allianz Arena menjadi neraka di leg kedua semi-final Liga Champions melawan Real Madrid.

Rummenigge membangkitkan semangat tim dan masih menaruh keyakinan raksasa Bavaria bisa bangkit dan berjuang habis-habisan menentukan nasib sendiri.

"Bayern punya kualitas top saat bermain di kandang hingga lawan akan merasa berada di dalam neraka," ucap Rummenigge.

"Kekalahan dari Madrid memang tidak ideal, tetapi tidak perlu bersedih hati. Pekan depan kami akan didukung 70.000 fans dan atmosfer Munich bakal membara."

"Saat berada di tribun Bernabeu, saya melihat para bos Real Madrid dan mereka tidak pulang dengan raut wajah gembira. Kenapa? Karena mereka tahu apa yang bakal dihadapi di Munich nanti."

"El Real tidak akan merasa nyaman seperti di Dortmund," tandasnya.

Michael Laudrup: Sah-Sah Saja Real Madrid Andalkan Serangan Balik

Di mata Michael Laudrup, tak ada yang salah dengan keputusan Carlo Ancelotti menerapkan taktik serangan balik untuk Real Madrid saat menjamu Bayern Munich pada leg pertama babak semi-final Liga Champions.

Bermain di halaman rumah sendiri, El Real membiarkan The Bavarians mendominasi possession dan membangun benteng pertahanan solid di belakang sebelum melepas mengekspos lawan dengan counterattack kilat. Strategi ini terbukti paten dengan Karim Benzema melesakkan gol semata wayang dan kemurnian gawang Iker Casillas terjaga sampai akhir.

Kendati pendekatan defensif dan hanya memukul lawan lewat fastbreak merupakan hal yang tabu di era Galactios, bagi Laudrup taktik itu justru sangat pas dengan materi pemain yang menghuni Santiago Bernabeu sekarang ini.

"Bayern Munich mengawali 20 menit pertama dengan luar biasa. Tapi Madrid mencetak gol pertama dan mempunyai dua peluang emas lainnya, melalui Cristiano Ronaldo dan Angel di Maria, untuk memimpin lebih jauh," tutur Laudrup, eks manajer Swansea City yang pernah membela El Real dan Barcelona waktu bermain, kepada AS.

"Saya pikir Madrid sangat senang dengan hasil ini karena dengan para pemain yang mereka miliki mereka adalah tim terbaik di dunia dalam serangan balik."

"Mereka tahu mereka bisa mencetak gol di Munich dan jika mereka melakukannya, Bayern harus membuat tiga gol. Kali ini situasinya rumit untuk wakil Jerman itu."

"Ini masalah rasa. Semua orang berusaha menghasilkan yang terbaik dari tim yang mereka miliki," ujarnya diplomatis soal preferensi taktik antara serangan balik dan possession football.

Pep Guardiola: Tiki-Taka Butuh Keseimbangan

Pelatih Bayern Munich Pep Guardiola mengaku harus menggabungkan gaya tiki-taka dengan akar sepakbola Jerman untuk dihargai dan lebih diterima publik.

Raksasa Bavaria ompong ketika dikalahkan Real Madrid 1-0 di leg pertama semi-final Liga Champions hingga gaya possession pelatih Spanyol dikecam habis-habisan.

Guardiola membantah anggapan Bayern lemah namun dia menerima penilaian timnya harus lebih menyerah saat pasukan Carlo Ancelotti bermain di Jerman.

"Filosofi sepakbola saya memang berbeda dengan tipe Jerman," ungkapnya pada reporter.

"Tetapi Bayern mendatangkan saya karena gaya ini."

"Saya sudah memenangkan satu gelar, kami bahkan memastikannya di bulan Maret. Karena ini pula saya meyakini skuat tidak seburuk penilaian orang."

"Bayern harus menjaga antusias seperti yang terlihat di Madrid dan reaksi yang dihadirkan pun harus tepat mengingat kami tertinggal 1-0."

"Bayern harus menyerang dan wajib menemukan keseimbangan antara tiki-taka dan kulut sepakbola di Jerman."

Sebelum meladeni tantangan Madrid, Bayarn akan berhadapan dengan Weder Bremen pada lanjutan Bundesliga Jerman.

Real Madrid 4-0 Osasuna

Penghormatan terhadap mantan pelatih Barcelona Tito Vilanova yang meninggal dunia kemarin diberikan seisi Santiago Bernabeu sebelum Real Madrid meladeni tantangan Osasuna.

Madrid yang akan menghadapi Bayern Munich pekan depan masih menyimpan potensi besar merajai La Liga dengan syarat mengalahkan Osasuna demi menjaga jarak dengan pemuncak klasemen Atletico Madrid.

Meski menyimpan banyak pemain inti di bangku cadangan, pelatih Carlo Ancelotti sukses meramu skuat yang menghadirkan pesta empat gol di kandang sendiri sementara Cristiano Ronaldo makin mengukuhkan diri di klasemen Pichichi.

Babak Pertama


Real Madrid langsung memperlihatkan tanda-tanda mendominasi di menit-menit pertama pertandingan. Luka Modric dan Isco dengan mudah menggulirkan bola ke segala lini.

Meski demikian serangan pertama Madrid justru dimotori pemain muda Alvaro Morato di menit keempat yang merangsek ke kotak penalti namun sayang aksinya masih bisa diganggu Arribas.

Dua menit kemudian Morata kembali gagal menyempurnakan peluang setelah menerima umpan Angel Di Maria karena tembakannya ke pojok gawang bisa ditepis Arribas.

Beberapa saat setelahnya gol yang dinanti loyalis Los Blancos akhirnya datang, gol indah tercipta dari kaki pemain terbaik di dunia Cristiano Ronaldo. Superstar Portugal ini menguasai bola di luar kotak penalti dan melepaskan tembakan keras ke pojok gawang. Gol tersebut merupakan gol ke-100 Cristiano di Santiago Bernabeu di La Liga.

Setelah unggul tuan rumah meneruskan dominasi dan mengancam gawang Osasuna termasuk dua peluang yang didapat Sergio Ramos di menit 25 dan 37 namun sayang sundulan dan tembakannya tidak menemui target.

Hingga babak pertama berakhir El Real harus puas dengan keunggulan tipis 1-0 atas Osasuna.

Babak Kedua
Tidak ada perubahan dilakukan kedua pelatih di awal paruh kedua dan Osasuna berhasil mencetak peluang terbaik sepanjang pertandingan pada menit 50 ketika umpan silang Punal tepat mengarah pada Armenteros sayang sepakan volinya melebar.

Dua menit kemudian Cristiano mencetak gol keduanya pada pertandingan ini. Lagi-lagi gol indah bisa diperlihatkan bintang Porgugal saat mendapat ruang kosong di dekat kotak penalti dan mengarahkan bola ke pojok gawang. Gol ini juga memastikan Cristiano mencatat 30 gol (atau lebih) selama empat musim beruntun.

Setelah membuang dua peluang di babak pertama, Ramos pada akhirnya mencatatkan nama di papan skor. Crossing sempurna Di Maria dengan apik dieksekusi sundulan kepala benteng kokoh timnas Spanyol ini.

Unggul tiga gol, Madrid mulai melakukan sejumlah pergantian. Cristiano Ronaldo digantikan Casemiro, lalu Alonso menggantikan Modric dan terakhir Carvajal menutup posisi Di Maria.

Dengan tiga pergantian tersebut tekanan Madrid ke jantung pertahanan Osasuna tidak menurun. Di menit 83 loyalis Los Blancos kembali merayakan gol saat Carvajal melompat tinggi menyelesaikan umpan istimewa Isco.

Kalah empat gol memang menyakitkan Osasuna apalagi mereka terbilang bisa mengimbangi tuan rumah di babak pertama namun sebenarnya kondisi mereka bisa lebih buruk andai gol Morata dari jarak dekat di masa injury time tidak dianulir wasit.

Dengan kemenangan ini El Real terus menempel Atletico Madrid dengan jarak tiga poin.